Sabtu, 16 Oktober 2010

MASYARAKAT SADAR TIDAK HARUS TERDIDIK
Hampir separuh dari jumlah penduduk Negara ini masih di bawah garis kemiskinan, suatu kata yang mujarab untuk menggambarkan kondisi perekonomian penduduk ini. Di bawah garis kemiskinan adalah pendifinisian yang benar-benar memprihatinkan, suatu yang tak layak untuk kita hanya perbincangkan. Bayangkan dalam sehari-hari kebutuhan hidup tak tercukupi, untuk makan pun harus mati-matian membanting tulang demi hari ini saja, belum lagi kebutuhan-kebutuhan lain seperti pendidikan yang layak kesehatan gratis hanyalah umpama fatamorgana di padang pasir yang tandus.
Sungguh ironis memang di Negara yang berlimpah kekayaan alam namun nyatanya tak mampu untuk mensejahterakan penduduknya. Hasil sumber daya yang diolah adalah bukan hak bagi sebagian besar penduduk, namun hanya diperuntukan bagi segelintir golongan yang mampu untuk membeli walaupun itu dilakukan dengan pemerasan terhadap keringat sejumlah besar tersebut.
Ada hal yang menarik sekiranya dicermati dari kondisi masyarakat di negeri ini. Hal-hal seperti tersebut dalam paparan diatas bukanlah gejala alami yang timbul begitu saja. Tangan-tangan setan telah merekayasa hal tersebut. Mereka sengaja menciptakan kondisis pemelaratan ini hanya untuk memperoleh kepentingan pribadinya. Tak mengherankan dengan rekayasa-rekayasa tersebut mereka juga mempertahankan supaya jangan sampai terjadi penyadaran sosial. Karena hal yang demikian nantinya akan mendatangkan kerugian yang besar bagi mereka. Upaya-upaya yang mereka lakukan adalah tak lebih dari trik-trik permainan bahasa.
Alih-alih memberikan lapangan pekerjaan sebenarnya tak lebih dari memperbudak sebagian besar masyarakat. Kerja keras yang dilakukan tak sebanding dengan apa yang diperoleh bahkan hanya untuk mencukupi kebutuhan hidup. Apa yang dinamakan dengan kebijakan dan pembangunan nyatanya malah tidak mampu dinikmati masyarakat, hasil dari kekayaan alam menumpuk hanya igudang sebagian orang.
Penyadaran masyarakat itu perlu
Hal yang perlu diperioritaskan dalam permasalahan ini adalah upaya untuk penyadaran masyarakat. Tidak boleh keadaan yang seperti ini terus berlanjut, masyarakat yang sejak dari awal tertindas perlu untuk segera mendapat pertolongan. Kita tidak bisa menggantungkan kepada pemerintah akan hal ini, karena dari apa yang kita ketahui bersama bahwa pemerintah tidak dapat diandaakan lagi. Pemerintah adalah yang melegalkan permasalahan ini, dengan perselingkuhannya pada setan-setan masyarakat mereka tidcak lagi sesuai dengan apa yang mereka katakan. Mereka hanya melindungi kepentingan setan-setan tersebut dan tidak ada keberpihakan untuk maxsyarakat umum.
Penyadaran terhadap masyarakat tidak akan mudah dilaksanakan setidak-tidaknya membutuhkan proses dengan waktu yang lama. Hal ini disebabkan kondisi dari dalam masyarakat sendiri yang umumnya masih terbebani dengan permasalahan ekonomi yang rendah juga rata-rata tingkat pendidikan yang tidak memadai. Selain factor dari dalam rintangan yang terbesar sebenarnya adalah gejala-gejala yang timbul dari luar. Setan-setan masyarakat yang menciptakan kondisi pemelaratan masyarakat pasti tidak rela untuk kehilangan apa yang diperolehnya saat ini. Mereka akan terus berupaya supaya masyarakat yang dibodohi akan terus terlalap dalam kebodohannya. Dan tidak menentang terhadap sistem yang mereka buat.
Telah nyata beberapa tantangan yang harus dihadapi maka sekaranglah saatnya kita mulai dengan proses menuju penyadaran masyarakat. Apapun hasilnya tentuakan sangat berharga dalam transformasi social kelak.


4 juli 2009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar